Dalam
kehidupan sehari-hari, banyak kelompok yang mengadakan pertemuan/rapat baik
kelompok formal seperti organisasi atau perusahaan maupun kelompok tidak formal
seperti kelompok arisan, kelompok belajar, dan sebagainya. Dalam dunia
perkantoran, salah satu tugas sekretaris adalah mempersiapkan dan melayani
pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat yang akan diselenggarakan oleh
pimpinannya, baik dalam hal keperluan dalam jamuan kepada para tamunya (peserta
rapat). Pimpinan mengharapkan sekretarisnya dapat mengurus mulai dari
persiapan, termasuk juga mengawasi perlengkapan-perlengkapan hingga menetukan
macam jamuan makan atau menu makanan.
Rapat
adalah sejenis maksud tertentu dari orang-orang yang datang bersama-sama untuk
melaksanakan bisnis perusahaan. Menurut Bob Trent, Rapat merupakan sumber
berbagai gagasan dan keputusan yang bermanfaat bagi semua pihak (perseorangan
maupun perusahaan).
Rapat diadakan apabila pimpinan memerlukan sumbangan
pendapat atau sumbangan pikiran dari para staf atau pegawainya dalam mengambil
sebuah keputusan yang berkaitan dengan hajat hidup perusahaan.
Pada umumnya rapat dilaksanakan untuk membicarakan suatu hal yang
memerlukan pemecahan. Di bawah ini beberapa pengertian rapat, yaitu sebgai
berikut :
1.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, rapat adalah pertemuan (kumpulan) untuk
membicarakan sesuatu, sidang, majelis.
2.
Rapat
merupakan komunikasi kelompok secara resmi.
3.
Rapat
merupakan musyawarah kelompok untuk mufakat.
4.
Rapat
merupakan media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rapat adalah suatu
pertemuan antara anggota organisasi/perusahaan yang bertujuan untuk
merundingkan/memecahkan masalah yang menyangkut kepentingan
organisasi/perusahaan.
I. FUNGSI RAPAT
Fungsi
penyelenggaraan suatu rapat, yaitu sebagai berikut :
·
Untuk memecahkan masalah.
·
Untuk menyampaikan informasi.
·
Sebagai forum demokrasi, diharapkan
peserta rapat berpartisipasi pada masalah-masalah yang dikemukakan.
·
Sebagai alat koordinasi yang baik anatara
peserta rapat (karyawan) dengan perusahaan/organisasi.
·
Sebagai sarana bernegosiasi.
·
Ketentuan hukum.
I.
MACAM-MACAM RAPAT
Rapat
dibedakan menjadi beberapa macam, tergantung pada segi peninjauannya. Menurut tujuannya, rapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:
a.
Rapat Penjelasan adalah rapat yang bertujuan memberikan penjelasan kepada
para peserta. Dalam rapat penjelasan, seorang pemimpin rapat
memberikan penjelasan kepada para peserta rapat.
b. Rapat Pemecahan merupakan
rapat yang bertujuan mencari pemecahan suatu masalah. Pada
rapat pemecahan masalah, peran peserta rapat sangat besar untuk memberikan
masukan berupa saran atau pendapat yang akan disimpulkan bersama yang merupakan
jalan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
c.
Rapat Perundingan adalah rapat yang bertujuan menghindari adanya suatu
perselisihan.
Rapat menurut sifatnya dibedakan menjadi 4, antara lain:
(a)
Rapat
resmi (formal meeting)
Rapat resmi adalah rapat yang diselenggarakan untuk
membahas masalah-masalah yang sangat penting dan berlaku peraturan keprotokolan
yang mengatur kelancaran jalannya rapat. Peserta rapat akan mendapatkan
pemberitahuan terlebih dahulu yang biasanya dilengkapi dengan agenda rapat.
(b)
Rapat
tidak resmi (informal meeting)
Rapat tidak resmi adalah rapat yang diadakan tidak
berdasarkan perencanaan yang formal. Rapat tidak memerlukan persiapan istimewa
dan rapat ini mendiskusikan suatu hal yang terjadi tiba-tiba.
(c)
Rapat
terbuka
Rapat
terbuka adalah rapat yang dapat dihadiri oleh semua anggota dan materi yang
dibahas tidak merupakan masalah yang bersifat tidak rahasia.
(d)
Rapat
tertutup
Rapat tertutup adalah
rapat yang dihadiri oleh peserta rapat tertentu saja dan masalah yang dibahas
merupakan masalah-masalah yang masih bersifat rahasia.
Menurut
jangka waktunya, rapat dibedakan
menjadi sebagi berikut :
1.
Rapat
mingguan
Rapat mingguan adalah rapat yang diadakan seminggu
sekali dan biasanya membahas masalah-masalah yang bersifat rutin.
2.
Rapat
bulanan
Rapat bulanan adalah rapat yang diadakan setiap
bulan sekali dan membahas masalah-masalah yang terjadi selama sebulan yang
lalu.
3.
Rapat
semesteran
Rapat semesteran adalah rapat yang diadakan setiap
enam bulan sekali yang membahas masalah-masalah yang terjadi selama enam bulan
yang lalu dan program-program selanjutnya untuk enam bulan ke depan.
4.
Rapat tahunan
Rapat tahunan adalah
rapat yang diadakan setahun sekali.
Menurut frekuensinya,
rapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
1.
Rapat
rutin
Rapat rutin adalah rapat yang sudah ditentukan
waktunya.
2.
Rapat
insidentil
Rapat insidentil adalah
rapat tidak terjadwal. Biasanya rapat ini membahas masalah yang sifatnya
penting dan harus diseleseikan bersama.
Menurut saluran hubungan dalam organisasi, rapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu:
A.
Rapat Vertikal, yaitu rapat antara pimpinan dengan para bawahan dalam rangka pemberian
informasi tentang berbagai peraturan atau kebijakan pemimpin, atau dalam rangka
pengambilan keputusan. Dalam rapat ini para bawahan diberi kesempatan untuk
memberikan saran-saran sehingga dengan demikian pimpinan dapat memberikan
motivasi kepada para bawahan untuk berpikir secara kreatif.
B.
Rapat Horizontal, yaitu rapat yang berlangsung antara pejabat atau
pegawai yang setingkat. Rapat ini diselenggarakan terutama dalam rangka untuk
mendapatkan koordinasi dan kerjasama di antara unit yang ada dalam organisasi
untuk menghindari adanya duplikasi pekerjaan dan adanya ingkar tanggung jawab
dari masing-masing pejabat dalam pelaksanaan tugas.
Berdasarkan pelaksanaannya, rapat kerja dibedakan menjadi dua macam antara lain:
A.
Rapat kerja Terpimpin, yaitu rapat dimana pimpinan rapat memegang peran utama
dalam pengambilan keputusan. Rapat kerja pimpinan juga dapat berlangsung dalam
rangka pemberian penjelasan tentang peraturan atau petunjuk agar dalam
pelaksanaannya dapat berlangsung secara serentak dan seragam.
B.
Rapat kerja terbuka, yaitu lawan dari rapat kerja terpimpin, dimana pimpinan
tidak memegang peranan utama dan para peserta diberi kesempatan untuk
memberikan saran-saran positif yang dimilikinya. Rapat semacam ini
diselenggarakan untuk mendapatkan sumbangan pikiran.
II. SYARAT-SYARAT
RAPAT
Rapat akan menghasilkan tujuan yang diharapkan, jika
pelaksanaannya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
(1)
Suasana
terbuka
Suasana rapat yang terbuka berarti setiap peserta
rapat siap untuk menerima informasi dari siapa pun. Hindari sikap saling
mencurigai atau berprasangka negatif diantara sesama peserta rapat. Suasana rapat
yang terbuka akan membangkitkan rasa kekeluargaan dan kerja sama yang tinggi
diantara para peserta rapat.
(2)
Tidak
ada monopoli
Dalam suatu rapat, monopoli pembicaraan oleh seorang
peserta rapat atau oleh pimpinan rapat harus dihindari. Hal ini akan menghambat
jalannya rapat karena rapat menjadi kaku dan peserta rapat menjadi pasif (tidak
berpartisipasi). Dalam rapat semua pihak yang terlibat mempunyai hak yang sama
dalam mengeluarkan pendapat.
(3)
Partisipasi
aktif dari peserta rapat
Rapat yang baik apabila para peserta rapat turut
aktif dalam memecahkan permasalahan yang dibahas dalam rapat. Peserta rapat
hendaknya menjadi pendengar yang baik saat diberikan penjelasan-penjelasan dan
harus dapat memberikan sumbangan
saran atau pendapat yang positif saat kegiatan tanya jawab atau diskusi.
(4)
Bimbingan
dan pengawasan dari pimpinan.
Pimpinan
rapat harus dapat memberikan bimbingan kepada seluruh peserta rapat agar mau
berperan aktif dalam pelaksanaan rapat. Seorang pemimpin rapat juga harus dapat
memonitori jalannya rapat sehingga pembahasan tidak menyimpang dari tujuan
rapat.
(5)
Perdebatan
berdasarkan argumentasi bukan emosi
Dalam sebuah rapat terjadi perdebatan adalah hal yag
biasa, namun jika perdebatan menjadi berkepanjangan dan tidak berdasarkan
argumentasi yang benar akan mengakibatkan suasana rapat menjadi panas dan
tegang, dan akhirnya rapat akan dimonopoli oleh peserta yang saling berdebat.
Oleh karena itu hindari perdebatan yang berkepanjangan. Perdebatan hendaknya
berdasarkan alasan-alasan yang kuat atas dasar fakta bukan emosi.
(6)
Pertanyaan
singkat dan jelas
Pertanyaan–pertanyaan
yang diajukan dalam rapat hendaknya cukup singkat, padat, dan jelas sehingga
mudah dimengerti oleh seluruh peserta rapat. Pertanyaan yang berliku-liku atau
bertele-tele akan membuat pertanyaan menjadi tidak jelas dan cukup menyita
waktu. Padahal dalam rapat, waktu sangat
berharga sekali.
(7)
Disiplin
waktu
Membiasakan pelaksanaan
rapat sesuai waktu yang telah ditentukan akan membuat para peserta rapat
menjadi lebih disiplin dan pelaksanaan rapat menjadi lebih tertib.
III.
PERENCANAAN DAN
PERSIAPAN RAPAT
Dalam rangka menyelenggarakan rapat, ada beberapa
prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan dalam
mempersiapkannya, yaitu sebagai berikut :
v Why?
Mengapa rapat perlu diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan urgensi dari
rapat tersebut.
v What?
Apa masalah yang akan dibicarakan dalam rapat? Hal ini untuk mempersiapkan
agenda rapat.
v Who?
Siapa saja yang akan diundang dalam rapat tersebut? Hal ini untuk menentukan
peserta rapat yang diundang.
Where?
Di mana rapat akan diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan tempat
penyelenggaraan rapat.
v
When?
Kapan rapat akan diselenggarakan? Hal ini untuk menentukan hari, tanggal dan
waktu rapat akan diselenggarakan.
v How?
Bagaimana rapat akan diselenggarakan ? hal ini untuk menentukan apakah rapat
tersebut akan diselenggarakan secara berkala atau hanya satu kali, tertutup
atau terbuka, dengan bahan rapat yang dibagikan terlebih dahulu, atau dengan
menggunakan LCD projector, tape, video
dan alat lainnya.
Merencanakan dan mempersiapkan suatu rapat agar
dapat berjalan lancar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena seorang
sekretaris harus berhubungan dengan berbagai pihak dengan penyelenggaraan suatu
rapat. Hal ini menjadi
tanggung jawab sekretaris dalam persiapan penyelenggaraan adalah sebagai
berikut :
A.
Membuat
agenda rapat dan susunan acara rapat
Agenda rapat adalah daftar yang berisi pokok-pokok
permasalahan yang akan dibicarakan dalam suatu rapat. Sedangkan susunan acara
rapat adalah rincian atau penjabaran lebih lanjut dari topik-topik dalam agenda
rapat. Sekretaris harus memastikan terlebih dahulu acara yang akan diadakan
atau dilaksanakan pada suatu rapat dengan mengkonsultasikannya terlebih dahulu
kepada pimpinan rapat. Acara tersebut harus disusun secara sistematis dengan
membuat pokok-pokok acara secara garis besar.
B.
Menentukan
peserta rapat
Dari agenda rapat yang telah dibuat ditentukan siap
saja peserta yang akan diundang. Setelah sekretaris menyusun daftar para
peserta rapat yang akan diundang, kemudian konsultasikan kembali dengan
pimpinan rapat, apakah ada penambahan atau pengurangan peserta rapat.
C.
Membuat
undangan rapat
Surat undangan merupakan surat pemberitahuan yang
sifatnya mengharapkan kehadiran seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu
acara tertentu di tempat dan pada waktu tertentu. Undangan yang dibuat
hendaklah memenuhi beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
1.
Menggunakan
kop surat atau kepala surat.
2.
Mencantumkan nomor surat undangan serta
tanggal pembuatan.
3.
Mencantumkan perihal undangan rapat.
4.
Mencantumkan nama-nama orang yang
diundang rapat.
5.
Mencantumkan hari, tanggal, waktu dan
tempat rapat tersebut diselenggarakan.
6.
Ditandatangani oleh pejabat yang bertanggung
jawab atas surat undangan tersebut.
Waktu pengiriman undangan, hendaknya jangan terlalu
lama dari penyelenggaraan atau pelaksanaan rapat. Waktu yang terlalu lama akan
memungkinkan seseorang untuk lupa. Seorang sekretaris harus dapat memperkirakan
waktu pengiriman undangan agar para peserta rapat mempunyai cukup kesempatan
untuk mempersiapkan kehadirannya pada pertemuan atau rapat tersebut. Sekretris
harus juga memperhitungkan waktu untuk mencetak undangan, memprosesnya hingga
mengirimnya.
D.
Membuat
daftar hadir rapat
Ada dua macam daftar hadir, yaitu buku tamu dan
daftar hadir biasa (yang dibuat di atas selembar kertas). Daftar hadir
digunakan untuk mengetahui jumlah peserta yang datang pada suatu rapat, untuk
mengetahui jumlah sistem yang harus dipersiapkan seperti konsumsi, kursi dan
sebagainya, sebagai bahan penyusunan notula rapat dan sebagai dokumentasi.
E.
Mempersiapkan
bahan rapat
Bahan-bahan
rapat yang perlu dipersiapkan antar lain sebagai berikut :
a.
Agenda rapat.
b.
Notula/hasil rapat yang lalu (apabila
rapat tersebut merupakan kelanjutan dari rapat sebelumnya).
c.
Bahan-bahan
yang akan dibicarakan dalam rapat (makalah, laporan-laporan dan sebagainya).
Bahan-bahan tersebut disatukan dalam sebuah map dan
harus telah tersedia untuk masing-masing peserta pada waktu rapat dimulai.
Apabila bahan-bahan tersebut memerlukan pemikiran yang panjang, maka harus
telah dikirimkan bersama dengan pemberitahuan rapat/surat undangan, agar dapat
dipelajari terlebih dahulu.
F.
Mempersiapkan
peralatan dan perlengkapan rapat
Peralatan dan persiapan yang perlu dipersiapkan
dalam rapat anatara lain sebagai berikut :
1.
While
board lengkap dengan spidol dan penghapus.
2.
Flip
chart lengkap dengan spidolnya.
3.
LCD
Projector atau OHP (Over
Head Projector) lengkap dengan layarnya.
4.
Sound
system lengkap dengan mikroponnya.
5.
Map atau tas yang dipergunakan
untuk menempatkan bahan-bahan rapat.
6.
Block
note denagn bolpointnya.
7.
Name
tag untuk
peserta.
8.
Laptop
atau
computer.
Dalam mempersiapkan peralatan dan perlengkapan
rapat, sebaiknya dibuat dahulu daftar kebutuhan peralatan dan perlengkapannya
agar dapat dipastikan beberapa jumlah barang yang dibutuhkan.
G.
Mempersiapkan
ruang rapat
Sekretaris
harus memastikan terlebih dahulu jumlah peserta yang akan hadir dalam rapat.
Apabila jumlah peserta rapat sedikit dapat menggunakan ruang rapat yang sudah
tersedia di kantor. Namun apabila jumlah peserta cukup banyak melebihi
kapasitas ruang rapat di kantor, rapat dapat diselenggakan di hotel atau gedung
pertemuan. Bila rapat diselenggakan di hotel atau gedung pertemuan, sekretaris
harus memeriksa kepastian tempat, peralatan, konsumsi dan akomodasi. Hal-hal
yang harus dipersiapkan sehubungan dengan pengaturan ruang rapat adalah sebagai
berikut :
1.
Cahaya
penerangan
Bila ruangan tidak menggunakan penerangan buatan
(lampu) tetapi menggunakan penerangan cahaya sinar matahari, pengaturan tempat
duduk harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari tersebut.
2.
Ventilasi
udara
Usahakan agar udara di ruang rapat sejuk, karena
ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan mengakibatkan konsentrasi
para peserta rapat berkurang.
3.
Pengaturan
tempat duduk
Pengaturan
tempat duduk ditentukan dari jumlah peserta rapat dan luas ruang rapat. Ada
beberapa macam pengaturan tempat duduk di ruang rapat, yaitu sebagai berikut :
a.
Gaya
klasikal/kelas
Gaya klasikal/kelas cocok untuk jumlah peserta yang
banyak. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya klasikal/kelas :
b.
Gaya
konferensi
Gaya konferensi dimaksudkan agar semua peserta
merasa dihargai dan untuk menimbulkan semangat team work. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya konferensi :
c.
Gaya
huruf U
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya hurf U
cocok untuk rapat informal. Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya huruf U:
d.
Gaya
workshop
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya workshop cocok untuk diskusi kelompok.
Berikut ini pengaturan tempat duduk gaya workshop
.
H.
Akomodasi/penginapan
Pada
rapat yang dilakukan lebih dari satu hari, biasanya para peserta rapat akan
menginap di suatu tempat. Untuk itu sekretaris harus mengatur pemilihan tempat
yang cocok untuk pelaksanaan rapat tersebut mulai dari pemesanan tempat,
pembagian kamar, hingga pengecekan terakhir akan kesiapan penginapan untuk
peserta rapat.
I.
Transportasi
Jika suatu rapat tidak dilaksanaan di dalam kantor,
tentunya transportasi para peserta rapat ke tempat rapat harus dipersiapkan.
Jika harus menyewa mobil atau bus, maka sekretaris harus menyiapkannya.
J.
Konsumsi
Konsumsi rapat berupa makanan ringan (snack) atau
makanan berat untuk para peserta rapat harus disiapkan agar para peseta rapat
nyaman dalam mengikuti kegiatan rapat. Jika pelaksanaan rapat lebih dari satu
hari, variasi makanan juga harus diperhatikan. Hal ini akan berdampak pada
motivasi peserta dalam mengikuti rapat. Konsumsi berupa makanan dan minuman
dapat disajikan dengan cara sebagai berikut :
1.
Disajikan sebelum peserta rapat dududk.
2.
Disajikan selama rapat berlangsung.
3.
Disajikan
pada waktu istirahat dengan cara mengambil sendiri.
4.
Disajikan secara kombinasi. Pada awal
rapat telah tersedia minuman dan saat istirahat para peserta rapat mengambil
sendiri makanan dan minuman di tempat yang telah tersedia.
K.
Kesehatan
Untuk kegiatan rapat yang pelaksanaannya lebih dari
satu hari, hendaknya disediakan unit kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan
para peserta rapat.
L.
Pengecekan
persiapan terakhir
Sebelum rapat dimulai atau pada H - 1,
sekretaris harus memeriksa segala persiapan untuk meyakinkan apakah segala
sesuatunya telah siap untuk dipergunakan. Hal-hal yang perlu diperiksa antara
lain sebagai berikut :
1.
Apakah kursi telah cukup sesuai dengan
jumlah peserta rapat?
2.
18
|
Apakah
letak tempat duduk sesuai dengan fungsi dari setiap peserta rapat?
3.
Apakah semua alat perlengkapan rapat
telah tersedia dalam ruang rapat dan berfungsi dengan baik?
4.
Apakah bahan-bahan atau materi rapat
yang akan dipergunakan dalam rapat telah disiapkan dalam suatu map?
5.
Apakah daftar hadir, agenda rapat dan
susunan acara telah disiapkan?
6.
Apakah konsumsi rapat telah
dipesan/disiapkan?